Mozaik Islam

Menjaga Akidah Islam dan Menghargai Kebhinekaan demi Masyarakat yang Harmonis dan Sejahtera dalam Bingkai NKRI

Sejarah Kesultanan Pontianak

Kesultanan Pontianak merupakan salah satu kesultanan yang ada di Kalimantan Barat, Indonesia. Kesultanan ini didirikan pada abad ke-18 oleh seorang pemimpin Dayak yang bernama Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie. Kesultanan Pontianak berdiri di bawah naungan Kesultanan Mempawah, sebelum akhirnya menjadi kerajaan yang mandiri.

Sejarah Kesultanan Pontianak dimulai pada tahun 1771, ketika Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie, seorang pemimpin Dayak yang memiliki darah keturunan Melayu, berhasil merebut kekuasaan dari Kesultanan Mempawah yang pada saat itu menguasai wilayah Kalimantan Barat. Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie lalu memilih Pontianak sebagai ibu kota kerajaannya, dan memerintah dari sana selama lebih dari 20 tahun.

Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie adalah seorang pemimpin yang bijaksana dan disegani oleh rakyatnya. Ia mampu membangun kerajaannya dengan baik, sehingga Kesultanan Pontianak menjadi salah satu kerajaan terkuat di Kalimantan Barat pada masanya. Selama masa pemerintahannya, Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie berhasil memperluas wilayah kekuasaannya, dan membangun hubungan baik dengan para pedagang dan kolonial Belanda yang pada saat itu menguasai Indonesia.

Setelah Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie wafat pada tahun 1808, tahta Kesultanan Pontianak digantikan oleh putranya, Sultan Muhammad Aliuddin. Selama pemerintahannya, Sultan Muhammad Aliuddin berhasil mempertahankan kekuasaan Kesultanan Pontianak dari serangan-serangan dari luar, serta memperbaiki infrastruktur dan ekonomi kerajaannya.

Pada akhir abad ke-19, Kesultanan Pontianak mulai mengalami kemunduran akibat dari kolonialisme Belanda yang semakin memperluas pengaruhnya di Indonesia. Pada tahun 1945, Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya dari penjajahan Belanda, dan Kesultanan Pontianak pun bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Meskipun Kesultanan Pontianak telah lama berakhir, warisan sejarahnya tetap terjaga dan dihargai oleh masyarakat Kalimantan Barat. Banyak situs bersejarah dan peninggalan kerajaan yang masih dapat ditemukan di Pontianak dan sekitarnya, seperti Istana Kadriah, Masjid Jami Sultan Syarif Abdurrahman, dan Makam Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie. Peninggalan-peninggalan tersebut menjadi bukti sejarah penting dari keberadaan Kesultanan Pontianak yang pernah berdiri dan menjadi bagian dari sejarah Indonesia.

Kejayaan

Kesultanan Pontianak memiliki sejarah kejayaan yang cukup panjang, terutama pada masa pemerintahan Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie. Selama masa pemerintahannya, Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie berhasil membangun kerajaannya dengan baik, sehingga Kesultanan Pontianak menjadi salah satu kerajaan terkuat di Kalimantan Barat pada masanya. Beberapa kejayaan Kesultanan Pontianak yang patut diperhatikan antara lain:

  1. Memperluas wilayah kekuasaan: Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie berhasil memperluas wilayah kekuasaan Kesultanan Pontianak dengan merebut beberapa daerah dari Kesultanan Mempawah dan kerajaan-kerajaan lain di Kalimantan Barat.
  2. Hubungan diplomatik yang baik: Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie berhasil membangun hubungan diplomatik yang baik dengan para pedagang dan kolonial Belanda yang pada saat itu menguasai Indonesia. Hal ini membantu Kesultanan Pontianak untuk mendapatkan keuntungan ekonomi yang besar.
  3. Pembangunan infrastruktur: Selama pemerintahannya, Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie juga berhasil membangun infrastruktur kerajaan dengan baik, seperti jalan raya, jembatan, dan sistem irigasi yang memudahkan transportasi dan pertanian di wilayah kerajaannya.
  4. Budaya dan seni: Kesultanan Pontianak juga memiliki kejayaan dalam bidang seni dan budaya, seperti seni musik dan tari tradisional, serta arsitektur bangunan-bangunan istana yang indah dan megah.
  5. Perlawanan terhadap kolonialisme: Meskipun Kesultanan Pontianak akhirnya jatuh ke tangan Belanda, namun rakyat dan pemerintahannya tetap memperlihatkan perlawanan terhadap penjajahan kolonial dengan berbagai cara, seperti melalui gerakan nasionalis dan kebangkitan politik.

Bukti sejarah

Bukti sejarah kejayaan Kesultanan Pontianak dapat dilihat dari berbagai sumber, antara lain:

  1. Prasasti: Prasasti merupakan sumber sejarah tertulis yang memuat informasi tentang kejayaan Kesultanan Pontianak pada masa lalu. Beberapa prasasti yang masih ada hingga kini adalah prasasti yang terdapat di Masjid Jami Sultan Abdurrahman Alkadrie dan Masjid Jami Sultan Syarif Hamid Alkadrie di Pontianak.
  2. Arsitektur bangunan: Arsitektur bangunan istana dan masjid yang megah dan indah menjadi bukti kejayaan Kesultanan Pontianak pada masa lalu. Beberapa bangunan bersejarah yang masih ada hingga kini adalah Istana Kadriah, Istana Kapuas Hulu, dan Masjid Jami Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie.
  3. Seni dan budaya: Seni musik dan tari tradisional Kesultanan Pontianak, seperti tari Panyembrama dan tari Kipas Cina, juga menjadi bukti kejayaan dan kekayaan budaya Kesultanan Pontianak.
  4. Catatan sejarah: Catatan sejarah yang ditulis oleh penulis-penulis pada masa lalu, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri, juga menjadi bukti sejarah kejayaan Kesultanan Pontianak. Beberapa penulis yang pernah menulis tentang Kesultanan Pontianak adalah I-Hsing, Tomé Pires, dan Cornelius de Houtman.