Mozaik Islam

Menjaga Akidah Islam dan Menghargai Kebhinekaan demi Masyarakat yang Harmonis dan Sejahtera dalam Bingkai NKRI

Tidak Mengkafirkan Seseorang kecuali Apabila Dia Melakukan Perbuatan yang Membatalkan Keislaman (Prinsip ketiga)

Mereka tdk mengkafirkan seseorang dari kaum muslimin kecuali apabila dia melakukan perbuatan yg membatalkan keislamannya. Adapun perbuatan dosa besar selain kemusyrikan & tdk ada dalil yg menghukumi pelakunya sbgkafir, misalnya meninggalkan shalat karena malas, maka pelaku (dosa tersebut) tdk dihukumi kafir akan tetapi dihukumi fasiq & imannya tdk sempurna. Readmore…


Wajib Taat Kepada Pemimpin Kaum Muslimin Selama Mereka tidak Memerintahkan untuk Berbuat Maksiat (Prinsip keempat)

Wajib taat kpd pemimpin kaum muslimin selama mereka tdk memerintahkan utk berbuat maksiat. Apabila mereka memerintahkan berbuat maksiat di kala itu kita dilarang utk mentaatinya namun tetap wajib taat dalam kebenaran lainnya, sebagaimana firman Allah  :

Hai orang-orang yg beriman, taatlah kamu kpd Allah & taatlan kpd Rasul serta para pemimpin di antara kalian ..” (Al Qur’an Surat: An Nisaa: 59).

Readmore…


Haram Memberontak Terhadap Pimpinan Kaum Muslimin Apabila Menyimpang, Selama Tidak Termasuk Amalan Kufur (Prinsip kelima)

Haramnya memberontak terhadap pimpinan kaum muslimin apabila melakukan hal-hal yg menyimpang, selama hal tersebut tdk termasuk amalan kufur. Hal ini sesuai dgn perintah Rasulullah  tentang wajibnya taat kpd mereka dalam hal-hal yg bukan maksiat & selama belum tampak pd mereka kekafiran yg jelas. Readmore…


Menangakui Keutamaan Para Sahabat Muhajirin dan Anshar (Prinsip keenam)

Bersihnya hati & mulut mereka terhadap para sahabat Rasul, sebagaimana hal ini telah digambarkan oleh Allah  ketika mengkisahkan sahabat Muhajirin & Anshar & pujian-pujian terhadap mereka:

Dan orang-orang yg datang sesudah mereka mengatakan: “ya Allah, ampunilah kami & saudara-saudara kami yg telah mendahului kami dalam iman & janganlah Engkau jadikan dalam hati kami kebencian kpd orang-orang yg beriman; ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang”. (Al Qur’an Surat: Al Hasyr: 10). Readmore…


Mencintai Ahlul Bait (Prinsip ketujuh)

Dan di antara prinsip-prinsip Ahlus Sunnah Wal Jamaah adl mencintai ahlul bait sesuai dgn wasiat Rasulullah  dalam sabdanya:

(( أُذَكِّرُكُمُ اللهَ فِيْ أَهْلِ بَيْتِيْ ))

Sesungguhnya aku mengingatkan kalian dgn ahli baitkuReadmore…


Membenarkan Adanya Karamah (Prinsip kedelapan)

Prinsip Ahlus Sunnah Wal Jamaah adl membenarkan adanya karamah para wali, yaitu apa-apa yg Allah perlihatkan melalui tangan-tangan sebagian mereka berupa hal-hal yg luar biasa sbgpenghormatan kpd mereka sebagaimana hal tersebut telah ditunjukkan dalam Al Qur’an & As Sunnah.

Sedang golongan yg mengingkari adanya karamah-karamah tersebut di antaranya Mu’tazilah & Jahmiyah, yg pd hakikatnya mereka mengingkari sesuatu yg diketahuinya. Readmore…


Berdalil Mengikuti Kitab Allah dan Sunnah Rasulullah Dan Khulafaurrasyidin (Prinsip kesembilan)

Dan di antara prinsip-prinsip Ahlus Sunnah Wal Jamaah adl bahwa dalam berdalil selalu mengikuti apa-apa yg datang dari Kitab Allah & Sunnah Rasulullah  baik secara lahir maupun batin & mengikuti apa-apa yg dijalankan oleh para sahabat dari kaum Muhajirin maupun Anshar pd umumnya & khususnya mengikuti Khulafaurrasyidin sebagaimana wasiat Rasulullah  dalam sabdanya:

(( عَلَيْكُمْ بِسُنَّتِيْ وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّيْنَ ))

Berpegang teguhlah kamu kpd sunnahku, & sunnah Khulafaurrasyidin yg mendapat petunjukReadmore…


Wajibkah Mengamati Hilal Awal Ramadhan dan Awal Syawal?

Apakah kaum muslimin berdosa seluruhnya jika tdk ada seorang pun yg memperhatikan kemunculan hilal Ramadhan, baik permulaannya maupun pengakhirannya? Readmore…


Prinsip dan Kewajiban Bermusyawarah dalam Islam

Islam telah menganjurkan musyawarah & memerintahkannya dalam byk ayat dalam al-Qur’an, ia menjadikannya sesuatu hal terpuji dalam kehidupan individu, keluarga, masyarakat & negara; & menjadi elemen penting dalam kehidupan umat, ia disebutkan dalam sifat-sifat dasar orang-orang beriman dimana keIslaman & keimanan mereka tdk sempurna kecuali dengannya, ini disebutkan dalam surat khusus, yaitu surat as syuura, Allah berfirman: Dan (bagi) orang-orang yg menerima (mematuhi) seruan Tuhannya & mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dgn musyawarat antara mereka; & mereka menafkahkan sebagian dari rezki yg kami berikan kpd mereka. (Al Qur’an Surat: as Syuura: 38)

Oleh karena kedudukan musyawarah sangat agung maka Allah Subhanahu wa ta’ala menyuruh rasulnya melakukannya, Allah berfirman: Dan bermusyawaratlah dgn mereka dalam urusan itu. (Al Qur’an Surat: Ali Imran: 159) Readmore…


Cara Mencari Rezeki yang Halal

Mencari yg haram saja susah apalagi cari yg halal

Ungkapan di atas seolah telah menjadi legalitas utk mencari harta dgn cara-cara yg tdk halal. Begitulah sebagian kenyataan yg terjadi di tengah masyarakat. Khususnya, dalam urusan mencari rezeki, hanya sedikit yg mau peduli dgn rambu-rambu syari’at.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengabarkan perilaku semacam ini sebagaimana tersebut dalam hadits Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لَا يُبَالِي الْمَرْءُ بِمَا أَخَذَ الْمَالَ أَمِنْ حَلَالٍ أَمْ مِنْ حَرَامٍ

Akan datang sesuatu masa pd umat manusia, mereka tdk lagi peduli dgn cara utk mendapatkan harta, apakah melalui cara yg halal ataukah dgn cara yg haram“. [HR Bukhari]. Readmore…