Mozaik Islam

Menjaga Akidah Islam dan Menghargai Kebhinekaan demi Masyarakat yang Harmonis dan Sejahtera dalam Bingkai NKRI

Ikhlas Beribadah untuk Allah Semata

Mengikhlaskan niat ibadah hanya utk Allah semata, sbg persyaratan diterimanya sesuatu ibadah. Hal itu menjadikan seluruh perbuatan ibadah yg dilakukan hambanya hanya utk Allah Ta’ala. Termasuk shalat, doa, tawaf, sa’i, & ibadahnya yg lain, baik yg berbentuk ucapan, perbuatan & harta yg dibelanjakannya. Jauh dari riya` (pamer diri) & sum’ah (siar diri), karena Allah Ta’ala tdk menerima amal kecuali yg ikhlash karena Allah semata.

Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman :

] فَمَنْ كَانَ يَرْجُوا لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلاً صَالِحاً وَلا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَداً [ [الكهف/110]

Barangsiapa mengharap perjumpaan dgn Rabbnya maka hendaklah ia mengerjakan amal yg saleh & janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kpd Rabbnya.” (QS.18:110).

Dan Allah Ta’ala berfirman :

] وَمَا أُمِرُوا إِلاَّ لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّين [ [البينة/5]

Padahal mereka tdk disuruh kecuali supaya menyembah Allah dgn memurnikan keta`atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama.” (QS.98:05).

Jika seorang hamba telah berniat mendekatkan dirinya kpd Allah Ta’ala dalam seluruh keadaannya, niscaya hal itu menjadi penyebab bertambahnya kebaikan-kebaikannya, & menggugurkan dosa-dosanya, sebagaimana yg disinyalir oleh hadits Nabi mengenai hal tersebut.

Penulis : Abdullah bin Shalih al-Fauzan