Mozaik Islam

Menjaga Akidah Islam dan Menghargai Kebhinekaan demi Masyarakat yang Harmonis dan Sejahtera dalam Bingkai NKRI

Etika Menjenguk Orang Sakit

Untuk orang yg berkunjung (menjenguk)

  1. Hendaknya tidak lama di dalam berkunjung, & mencari waktu yg tepat utk berkunjung, & hendaknya tdk menyusahkan si sakit, bahkan berupaya utk menghibur & membahagiakannya.
  2. Hendaknya mendekat kpd si sakit & menanyakan keadaan & penyakit yg dirasakannya, seperti mengatakan: “Bagaimana kamu rasakan keadaanmu?”. Sebagai-mana pernah dilakukan oleh Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam.
  3. Mendo`akan semoga cepat sembuh, dibelaskasihi Allah, selamat & disehatkan. Ibnu Abbas Radhiallaahu anhu telah meriwayat-kan bahwasanya Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam apabila beliau menjenguk orang sakit, ia mengucapkan: “Tidak apa-apa. Sehat (bersih) insya Allah”. (Hadis Riwayat: Al-Bukhari). Dan berdo`a 3 kali sebagai-mana dilakukan oleh Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam.
  4. Mengusap si sakit dgn tangan kanannya, & berdo`a: “Hilangkanlah kesengsaraan (penyakitnya) wahai Tuhan bagi manusia, sembuhkanlah, Engkau Maha Penyembuh, tiada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yg tdk meninggalkan penyakit”. (Muttafaq’alaih).
  5. Mengingatkan si sakit utk bersabar atas taqdir Allah Subhanahu wa Ta’ala & jangan mengatakan “tidak akan cepat sembuh”, & hendaknya tdk mengharapkan kematiannya sekalipun penyakitnya sudah kronis.
  6. Hendaknya mentalkinkan kalimat Syahadat bila ajalnya akan tiba, memejamkan kedua matanya & mendo`akan-nya. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam telah bersabda: “Talkinlah orang yg akan meninggal di antara kamu “La ilaha illallah. (Hadis Riwayat: Muslim).

Untuk orang yg sakit

  1. Hendaknya segera bertobat & bersungguh-sungguh beramal shalih.
  2. Berbaik sangka kpd Allah, & selalu mengingat bahwa ia sesungguhnya adl makhluk yg lemah di antara makhluk Allah lainnya, & bahwa sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala tdk membutuhkan utk menyiksanya & tdk mem-butuhkan ketaatannya
  3. Berserah diri & tawakkal kpd Allah Subhanahu wa Ta’ala & berkeyakinan bahwa kesembuhan itu dari Allah, dgn tdk melupakan usaha- usaha syar`i utk kesembuhan-nya, seperti berobat dari penyakitnya.
  4. Hendaknya cepat meminta kehalalan atas kezhaliman-kezhaliman yg dilakukan olehnya, & segera mem-bayar/menunaikan hak-hak & kewajiban kpd pemi-liknya, & menyampaikan amanat kpd yg berhak menerimanya.
  5. Memperbanyak zikir kpd Allah, membaca Al-Qur’an & beristighfar (minta ampun).
  6. Mengharap pahala dari Allah dari musibah (penyakit) yg dideritanya, karena dgn demikian ia pasti diberi pahala. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: “Apa saja yg menimpa seorang mu’min baik berupa kesedihan, kesusahan, keletihan & penyakit, hingga duri yg menusuknya, melainkan Allah meninggikan karenanya satu derajat baginya & mengampuni kesalahannya karenanya”. (Muttafaq’alaih).

Div. Ilmiyah Dar Al Wathan, Terjemah : Tim Dar Al Wathan