Mozaik Islam

Menjaga Akidah Islam dan Menghargai Kebhinekaan demi Masyarakat yang Harmonis dan Sejahtera dalam Bingkai NKRI

Puasa Sunnah Menjelang Ramadhan

Assalamu’alaikum wr. wb.

Ustadz, bolehkah puasa sebelum masuk waktu Ramadhan, misalnya 1 atau 2 minggu sebelumnya? Saya pernah mendengar ada yg mengatakan tdk boleh dgn alasan memperpanjang puasa Ramadhan. Terima kasih atas jawabannya.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Jawaban

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Benar sekali adanya larangan utk sengaja berpuasa sunnah bila kita memasuki atau menjelang setengah bulan masuknya Ramadhan. Yaitu berpuasa mulai tanggal 16 Sya‘ban hingga akhir bulan Sya‘ban. Meski pun masalah ini juga bukan merupakan pendapat jumhur ulama.

Yang berpedapat demikian adl sebagian ulama Asy-Syafi’iyah & sebagian dari ulama dari kalangan Al-Hanabilah.Dalilnya adl hadits berikut ini:

عَنْ أَبيِ هُرَيْرَةَ  عَنِ النَّبِيِّ  قَالَ: إِذَا انْتَصَفَ شَعْبَانُ فَلاَ تَصُومُوا حَتىَّ رَمَضَان ” صححه الترمذي و غيره

Dari Abi Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda, “Apabila bulan Sya’ban sudah setengahnya, maka janganlah berpuasa hingga Ramadhan.” (HR Tirmizy).

Imam At-Tirmizy menshahihkan hadits ini, demikian juga dgn At-Tahawi, Al-Hakim, IBnu Hibban & Ibnu Abdil Barr.

لاَ صَوْمَ بَعْدَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَان حَتَّى رَمَضَان

Tidak boleh berpuasa setelah nisfu Sya’ban hingga Ramadhan. (HR At-Tahawi)

Sedangkan ulama lainnya tdk sampai mengharamkan, hanya memakruhkan saja. Bahkan ada juga yg sama sekali tdk menyinggungnya sbg sesuatu yg harus dihindari. Mereka berpendapat bahwa hadits Abu Hurairah adl hadits mungkar. Yang mengatakan demikian adl Imam Ahmad, Abu Zar’ah Ar-Razi, Al-Atsram & Ar-Rahman bin Al-Mahdi

Selain itu mereka mengatakan justru Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam byk sekali melakukan puasa di bulan Sya’ban, bahkan beliau menyambungkannya dgn puasa bulan Ramadhan.

كَانَ أَحَبُّ الشُّهُورِ إِلىَ رَسُولِ اللّهِ  أَنْ يَصُومَهُ شَعْبَان بَلْ كَانَ يَصِلُهُ بِرَمَضَان

Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, “Bulan yg paling disukai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam utk berpuasa adl bulan sya’ban. Bahkan beliau menyambungnya dgn puasa Ramadhan.”

عَنْ عَائِشَةَ  قَالَتْ: مَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللّهِ  أَكْثَرَ صِيَاماً مِنْهُ فيِ شَعْبَان

Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, “Aku tdk pernah melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam lbh berpuasa dari pd di bulan Sya’ban.”

Dengan demikian, kedudukan larangan berpuasa sunnah setelah setengah bulan Sya’ban adl khilaf di kalangan ulama. Sebagian menyatakan adanya larangan tersebut, sebagian lagi tdk mengakuinya.

Namun yg disepakati oleh semua ulama adl puasa qadha‘ (pengganti) puasa Ramadhan. Hukumnya wajib dilakukan bila memang hanya tersisa hari-hari itu saja. Sebab ada alasan yg sangat kuat bagi mereka yg belum menunaikan kewiban membayar puasa ramadhan tahun lalu utk membayarkannya sekarang, meski bulan ramadhan tinggal 2 minggu lagi.

Wallahu a’lam bishshawab, wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Penulis: Ahmad Sarwat, Lc