Mozaik Islam

Menjaga Akidah Islam dan Menghargai Kebhinekaan demi Masyarakat yang Harmonis dan Sejahtera dalam Bingkai NKRI

Etika/Adab

Etika Berkomunikasi Via Telepon

  1. Ceklah dgn baik nomor telepon yg akan anda hubungi sebelum anda menelpon agar anda tdk mengganggu orang yg sedang tidur atau mengganggu orang yg sedang sakit atau merisaukan orang lain.
  2. Pilihlah waktu yg tepat utk berhubungan via telepon, karena manusia mempunyai kesibukan & keperluan, & mereka juga mempunyai waktu tidur & istirahat, waktu makan & bekerja. Readmore

Etika Menjenguk Orang Sakit

Untuk orang yg berkunjung (menjenguk)

  1. Hendaknya tidak lama di dalam berkunjung, & mencari waktu yg tepat utk berkunjung, & hendaknya tdk menyusahkan si sakit, bahkan berupaya utk menghibur & membahagiakannya.
  2. Hendaknya mendekat kpd si sakit & menanyakan keadaan & penyakit yg dirasakannya, seperti mengatakan: “Bagaimana kamu rasakan keadaanmu?”. Sebagai-mana pernah dilakukan oleh Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam. Readmore

Etika Makan dan Minum

  1. Hendaknya jangan makan sambil bersandar atau dalam keadaan menyungkur. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda; “Aku tdk makan sedangkan aku menyandar”. (Hadis Riwayat: al-Bukhari). Dan di dalam haditsnya, Ibnu Umar Radhiallaahu anhu menuturkan: “Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam telah melarang 2 tempat makan, yaitu duduk di meja tempat minum khamar & makan sambil menyungkur”. (Hadis Riwayat: Abu Daud, dishahihkan oleh Al-Albani).
  2. Tidak makan & minum dgn menggunakan bejana terbuat dari emas & perak. Di dalam hadits Hudzaifah dinyatakan di antaranya bahwa Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam telah bersabda: “… & janganlah kamu minum dgn menggunakan bejana terbuat dari emas & perak, & jangan pula kamu makan dgn piring yg terbuat darinya, karena keduanya utk mereka (orang kafir) di dunia & utk kita di akhirat kelak”. (Muttafaq’alaih). Readmore

Etika Berdoa

  1. Menghindari do`a buruk terhadap diri sendiri, anak & harta. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: “Jangan sekali-kali kamu mendo`akan buruk terhadap diri kamu & juga terhadap anak-anak kamu & pula terhadap harta kamu, karena khawatir do`a kamu bertepatan dgn waktu dimana Allah mengabulkan do`amu”. (Hadis Riwayat: Muslim).
  2. Merendahkan suara di saat berdo`a. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: “Wahai sekalian manusia, kasihanilah diri kamu, karena sesungguhnya kamu tdk berdo`a kpd yg tuli & tdk pula ghaib, sesungguhnya kamu berdo`a (memohon) kpd Yang Maha Mendengar lagi Maha Dekat & Dia selalu menyertai kamu”. (Hadis Riwayat: Al-Bukhari). Readmore

Etika Membaca Al-Qur’an

  1. Hendaknya tdk menyentuh Al-Qur’an kecuali dalam keadaan suci. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman yg artinya: “Tidak akan menyentuhnya kecuali orang-orang yg disucikan”. (Al-Waqi`ah: 79).
  2. Boleh bagi wanita haid & nifas membaca al-Qur’an dgn tdk menyentuh mushafnya menurut salah satu pendapat ulama yg lbh kuat, karena tdk ada hadits shahih dari Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam yg melarang hal tersebut. Readmore

Etika di Masjid

  1. Berdo`a disaat masuk & keluar masjid. Disunatkan bagi orang yg masuk masjid mendahulukan kaki kanan, kemudian bershalawat kpd Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam lalu mengucapkan: “(Ya Allah, bukakanlah bagiku pintu-pintu rahmat-Mu)”
  2. Dan bila keluar mendahulukan kaki kiri, lalu bershalawat kpd Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam kemudian membaca do`a: “(Ya Allah, sesungguhnya aku memohon bagian dari karunia-Mu)”. (Hadis Riwayat: Muslim).
  3. Disunnatkan melakukan shalat sunnah tahiyatul masjid bila telah masuk masjid. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: “Apabila seorang di antara kamu masuk masjid hendaklah shalat 2 raka`at sebelum duduk”. (Muttafaq alaih). Readmore

Etika dalam Bergaul

  1. Hormati perasaan orang lain, tdk mencoba menghina atau menilai mereka cacat.
  2. Jaga & perhatikanlah kondisi orang, kenalilah karakter & akhlaq mereka, lalu pergaulilah mereka, masing-masing menurut apa yg sepantasnya.
  3. Berbaik sangkalah kpd orang lain & jangan memata-matai mereka.
  4. Memaafkan kekeliruan mereka & jangan mencari-cari kesalahan-kesalahannya, & tahanlah rasa benci terhadap mereka. Readmore

Etika Bercanda

  1. Hendaknya percandaan itu adl benar tdk mengandung dusta. Dan hendaknya pecanda tdk mengada-ada cerita-cerita khayalan supaya orang lain tertawa. Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Celakalah bagi orang yg berbicara lalu berdusta supaya dengannya orang byk jdi tertawa. Celakalah baginya & celakalah“. (Hadis Riwayat: Ahmad & dinilai hasan oleh Al-Albani).
  2. Hendaknya percandaan tdk mengandung unsur menyakiti perasaan salah seorang di antara manusia. Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Janganlah seorang di antara kamu mengambil barang temannya apakah itu hanya canda atau sungguh-sungguh; & jika ia telah mengambil tongkat temannya, maka ia harus mengembalikannya kepadanya“. (Hadis Riwayat: Ahmad & Abu Daud; dinilai hasan oleh Al-Albani). Readmore

Etika Berbeda Pendapat

  1. Sebisa mungkin berusaha utk tdk memperuncing perselisihan, yaitu dgn cara menafsirkan
  2. Berusaha sebisa mungkin utk tdk mudah menyalahkan orang lain, kecuali sesudah penelitian yg dalam & difikirkan secara matang.
  3. Berlapang dada di dalam menerima kritikan yg ditujukan kpd anda atau catatan-catatang yg dialamatkan kpd anda.
  4. Sedapat mungkin menghindari permasalahan-permasalahan khilafiyah & fitnah. Readmore

Etika Berbicara

  1. Menghindari perdebatan & saling membantah, sekali-pun kamu berada di fihak yg benar & menjauhi perkataan dusta sekalipun bercanda. Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Aku adl penjamin sebuah istana di taman surga bagi siapa saja yg menghindari bertikaian (perdebatan) sekalipun ia benar; & (penjamin) istana di tengah-tengah surga bagi siapa saja yg meninggalkan dusta sekalipun bercanda“. (Hadis Riwayat: Abu Daud & dinilai hasan oleh Al-Albani).
  2. Tenang dalam berbicara & tdk tergesa-gesa. Aisyah Radhiallaahu ‘anha. telah menuturkan: “Sesungguhnya Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam apabila membicarakan sesuatu pembicaraan, sekiranya ada orang yg menghitungnya, niscaya ia dpt menghitungnya”. (Mutta-faq’alaih). Readmore