Mozaik Islam

Menjaga Akidah Islam dan Menghargai Kebhinekaan demi Masyarakat yang Harmonis dan Sejahtera dalam Bingkai NKRI

Berdoa, Mendoakan Anak dan Mohon Petunjuk Kepada Allah

Wahai para ayah yang baik dan ibu yang penyayang, atas kalian berdoa, kemudian berdoa; agar Allah memberi kalian taufik dalam mendidik anak-anak kalian dengan pendidikan yang saleh yang mengarahkan mereka berkhidmat kepada agama yang agung ini. Doa memiliki peran yang amat penting dalam kesalehan dan kebaikan anak. Berapa banyak doa yang bertepatan dengan waktu pengabulan menjadi sebab kebahagiaan anak di dunia dan akhirat. Dan berapa banyak pula doa yang menyimpangkan jalan anak yang menjadikannya menapaki jalan sesat dan menyimpang.

Sungguh demi Allah, berdoalah dengan doa yang saleh dan jangan meninggalkan langkah-langkah yang telah disampaikan sebelumnya.

Contoh Praktis Dan Kisah Yang Menunjukkan Pentingnya Doa

  • Dari Imam ad-Dzahabi, bahwa al-Hakim berkata: “Abu Ali an-Naisaburi menceritakan kepada kami dari syaikh-syaikhnya bahwa Ibnul Mubarok singgah di rumah Isa. Ketika itu al-Hasan, putra Isa tengah berada di atas tunggangannya melintas, sedang Ibnul Mubarok berada di majelis. Isa adalah pemuda yang memiliki paras yang tampan. Ibnu Mubarok bertanya tentangnya. Maka dikabarkanlah bahwa Isa adalah seorang Nasrani. Ibnu Mubarokpun berujar: “Ya Allah, berilah dia rezeki keislaman!” Doa Ibnu Mubarok itu pun dikabulkan Allah.
  • Imam ad-Dzahabi berkata: “Menceritakan kepada kami Abu Yahya Ibn ar-Râzi. Katanya: ‘Aku mendengar Sa’id ar-Râzi berkata: ‘Kami pergi bersama Ahmad Ibn al-Hanbal ke rumah al-Mutawakil. Ketika dia seorang saja yang diperkenankan masuk melalui pintu khusus dia berkata kepada kami: “Pulanglah kalian, semoga Allah memberi keafiatan kepada kalian.” Setelah doa itu, tidak ada dari kami yang terkena penyakit .”

ISTIKHARAH, Meminta Petunjuk Kepada Allah

Ia merupakan petunjuk nubuat yang diajarkan Rasulullah kepada kita. Sebagaimana yang dikatakan oleh Jabir Ibn Abdullah –radiallahu’anhuma-: “Rasulullah mengajarkan kami istikharah dalam setiap perkara sebagaimana mengajarkan kami surat dari surat-surat al-Quran dan bersabda: “Jika salah seorang dari kalian ragu dalam suatu perkara, hendaknya melakukan shalat dua rakaat sunah, lalu mengucapkan :

((اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوبِ اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ خَيْرٌ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي – أَوْ قَالَ عَاجِلِ أَمْرِي وَآجِلِهِ – فَاقْدُرْهُ لِي وَيَسِّرْهُ لِي ثُمَّ بَارِكْ لِي فِيهِ وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ شَرٌّ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي – أَوْ قَالَ فِي عَاجِلِ أَمْرِي وَآجِلِهِ – فَاصْرِفْهُ عَنِّى وَاصْرِفْنِي عَنْهُ وَاقْدُرْ لِي الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِي))

[Allahumma inni astakhiruka bi ilmika, wa astaqdiruka bi qudrotika, wa as aluka min fadhlikal adzhim, fa innaka taqdiru walaa aqdir, wa ta’lamu walaa a’alam, wa anta ‘allamul ghuyuub. Allahumma in kunta ta’lamu anna hadzal amro khairun lii fii diinii wa ma’aasyi wa ‘aaqibatu amrii –’aajili amrii wa aajilihi- faqdurhu lii, wa yassirhu li tsumma baarik lii fiihi, wa in kunta ta’lamu anna hadzal amro syarrun lii fii diini wa ma’aasyi wa ‘aaqibatu amri –’aajili amrii wa aajilihi- fashrifhu ‘anni washrifnii ‘anhu, waqdir lialkhairo haitsu kaana tsumma ardhinii bihi. <Lalu menyebutkan hajatnya>

Tidak akan menyesal siapa pun yang beristikharah (meminta petunjuk) kepada Sang Pencipta dan bermusyawarah kepada kaum mukminin serta mempelajari permasalahannya. Allah -subhânahu wata’âla- berfirman: “…dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Apabila kamu telah membulatkan tekad, bertawakkallah kepada Allah.” (QS. Ali Imran:159)

Sumber Berdoa, Mendoakan Anak dan Mohon Petunjuk Kepada Allah. islamhouse.com: Potongan artikel 30 Langkah Mendidik Anak Agar Mengamalkan Ajaran Agama. Salim Sholih Ahmad Ibn Madhi. Terjemah: Syafar Abu Difa. Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad