Mozaik Islam

Menjaga Akidah Islam dan Menghargai Kebhinekaan demi Masyarakat yang Harmonis dan Sejahtera dalam Bingkai NKRI

Keteladanan Orang Tua Menentukan Akhlak Anak dan Generasi Bangsa

Ia merupakan salah satu tahapan penting, paling banyak manfaatnya dan lebih tertanam di dalam jiwa anak. Karena suka meniru termasuk karakteristik fase pertama. Kita dapat melihat anak meniru ibunya yang sedang shalat. Ikut rukuk ketika ibunya rukuk dan ikut sujud ketika ibunya sujud. Serta hal-hal lain yang dapat kita saksikan siang dan malam.

Sudah seharusnya kita mengarahkan peniruan itu dan memanfaatkannya dengan apa-apa yang dapat menghidupkan jiwa mereka agar senang mengamalkan agama ini. Dengan cara:

Kisah-Kisah Sahabat Nabi

Menceritakan kisah-kisah sahabat nabi, orang-orang saleh dan ulama.

  • Senantiasa menyertakan anak pada setiap momen kebaikan agar dia menirunya , seperti pergi ke masjid dll.
  • Memperdengarkan kepadanya kaset-kaset Islami yang bermanfaat dan sesuai dengan usianya.
  • Melakukan sebagian ibadah di hadapannya, seperti shalat dan sedekah.

Kisah Yang Menunjukkan Pentingnya Keteladanan Ilmiah Dalam Membangun Kepribadian Anak. Berikut contoh dari praktek keteladanan

Kuraib, mantan budak Ibnu Abbas menceritakan bahwa Ibnu Abbas –radiallahu’anhuma– mengabarkannya bahwa dia bermalam di rumah bibinya, Maimunah, istri Nabi –shalallahu alaihi wasallam-:“Aku berbaring pada bagian lebar tikar, sementara Rasulullah –shalallahu alaihi wasallam– berserta istrinya berbaring memenuhi panjang tikar hingga beliau –shalallahu alaihi wasallam– tertidur. Pada pertengahan malam, sebelum atau setelahnya sedikit beliau –shalallahu alaihi wasallam– bangun, mengusap wajahnya dari bekas tidur lalu membaca sepuluh ayat dari penutup surat Ali Imran.

Setelah itu beliau beranjak menuju bejana yang tergantung dan berwudhu darinya dengan sebaik-baik wudhu, lalu melaksanakan shalat.” Ibnu Abbas melanjutkan: “Aku pun ikut bangun dan melakukan apa yang dilakukan Rasulullah –shalallahu alaihi wasallam-, kemudian berdiri di sampingnya (turut shalat). Namun kemudian Nabi meletakkan tangan kanannya di kepalaku dan memutarkanku (ke sebelah kanannya) dengan memegang telinga kananku.

Kemudian shalat 2 rakaat, 2 rakaat, 2 rakaat, 2 rakaat, 2 rakaat, 2 rakaat, lalu shalat witir. Setelah itu beliau berbaring hingga datang muazin. Setelah muazin datang beliau shalat 2 rakaat ringan baru kemudian keluar melakukan shalat subuh.

Aisyah, Umul mukminin –radiallahu’anha– berkata:

“Aku tidak melihat seorang pun yang lebih mirip ucapan dan perkataannya dengan Rasulullah –shalallahu alaihi wasallam– dari pada Fatimah.” Kisah-kisah di atas menjadi saksi yang menuturkan kepada kita bahwa anak begitu terpengaruh dengan orang tua dan menirunya.

Generasi Cinta Sedekah

Jika engkau melihat orang miskin dan anakmu bersamamu, berilah dia uang. Kemudian minta dia menyedekahkan uang tersebut kepada orang miskin yang dilihatnya. Ucapkan terima kasih dan pujilah dia di depan saudara-saudaranya setelah itu. Dengan demikian perbuatan baik tersebut akan tertanam dalam dirinya. Praktek seperti ini akan menciptakan generasi yang cinta bersedekah dan memberi pertolongan kepada yang membutuhkan dan lemah.

Sumber Keteladanan Orang Tua Menentukan Akhlak Anak dan Generasi Bangsa. islamhouse.com: Potongan artikel 30 Langkah Mendidik Anak Agar Mengamalkan Ajaran Agama. Salim Sholih Ahmad Ibn Madhi. Terjemah: Syafar Abu Difa. Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad