Mozaik Islam

Menjaga Akidah Islam dan Menghargai Kebhinekaan demi Masyarakat yang Harmonis dan Sejahtera dalam Bingkai NKRI

Keutamaan Mendidik Anak Perempuan dengan Kesabaran

Di antara anak-anak perempuan byk yg muslimah, mukminah, ahli ibadah, jujur, sabar, khusyu’, tekun shalat & puasa, byk bersedekah & byk bedzikir. Bahkan kita dpt saksikan di zaman kita sekarang byk dari anak-naka perempuan kita –segala puji bagi Allah– sudah byk perhatian kpd zikir, ibadah & berinfak di jalan Allah Subhanahu wa ta’ala Kita dapatkan adanya perlombaan di markas-markas liburan musim panas yg byk diikiti oleh kaum putri. Ketika mereka diseru utk berinfak, kita byk mendapatkan mereka bersedekah dgn perhiasan mereka. Hal ini mengingatkan kita pd tindakan shahabiyat atau para wanita di zaman Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam

Kenikmatan seperti itu hendaknya tetap dilestarikan, sebagaimana yg diberitakan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya:

“لاَ يَزاَلُ طاَئِفَةٌ مِنْ أُمَّتِيْ قاَئِمَةً عَلىَ الْحَقِّ مَنْصُوْرَةً لاَ يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ وَلاَ مَنْ خاَلَفَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أمْرُ اللهِ”

Akan senantiasa ada sekelompok dari umatku yg tegak di atas kebenaran & senantiasa ditolong. Mereka tdk akan mundur oleh celaan orang yg mencela & menentang hingga pertolongan Allah datang.” (Hadis Riwayat: Bukhari & Muslim)

Para anak perempuan itu merupakan buah hati & penenang jiwa para orang tua di kala masih hidup maupun setelah meninggal dunia. Sebagaimana mereka adl karunia dari Allah Subhanahu wa ta’ala kpd hambaNya yg dikehendaki, bukankah mereka juga adl (manusia) sbg ibu, saudari atau istri? Kalau sudah jelas seperti ini, siapa lagi yg akan membenci & tdk mau mendidik anak perempuan?!

Sebenarnya, mendidik anak perempuan itu akan menjadi penghalang dari api neraka. Diriwayatkan dari Aisyah ra. bahwa ia berkata: “Ada seorang wanita masuk besama 2 anak perempuannya seraya meminta diberi sesuatu. Akan tetapi aku tdk mendapatkan sesuatu utk diberikan kecuali sebutir buah kurma. Aku berikan sebutir buah kurma tersebut kepadanya. Kemudian si ibu itu membaginya kpd kedua anaknya. Sementara ia sendiri tdk makan. Kemudian mereka keluar & pergi.

Ketika Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam datang & masuk kpd kami, aku beritahukan kisah ini kepadanya. Kemudian beliau berkata:

“مَنِ ابْتُلِيَ مِنْ هَذِهِ الْبَناَتِ بِشَيْءٍ فَأَحْسَنَ إلَيْهِن كُنَّ لَهُ سِتْراً مِنَ النّاَرِ”

Barangsiapa yg diuji dgn mendapatkan anak peremuaan kemudian ia berbuat baik kpd mereka (dengan mendidiknya) maka anak perempuan itu akan menjadi penghalang baginya dari sentuhan api neraka.” (Hadis Riwayat: Bukhari & Muslim)

Di dalam hadits ini terdapat indikasi yg jelas atas ketinggian kasih sayang ibu yg tdk terhingga. Dan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ini juga menunjukkan bahwa hal itu bisa dicapai dgn ujian mendapat satu anak perempuan saja.

Mendidik anak perempuan dpt mengantarkan masuk ke surga. Diriwayatkan oleh Aisyah ra. ia berkata: “Aku kedatangan seorang ibu miskin yg membawa kedua anak perempuannya. Aku berikan kepadanya 3 butir buah kurma. Kemudian ia memberikan masing-masing dari kedua anaknya satu butir kurma & yg satu butir lagi ia ambil utk dimakan sendiri. Akan tetapi, ketika ia akan memakannya, kedua anaknya itu memintanya. Akhirnya satu butir kurma itu dibelah 2 & diberikan kpd mereka berdua. Kejadian itu mengagumkanku. Maka, aku ceritakan hal itu kpd Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam Dengan demikian beliau bersabda:

“إِنَّ اللهَ قَدْ أوْجَبَ لَهاَ بِهاَ الْجَنَّةِ، أَوْ أَعْتَقَهاَ بِهاَ مِنَ الناَّرِ”

Allah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengharuskan ibu itu masuk surga atau membebaskannya dari neraka disebabkan kasih sayangnya terhadap anak perempuannya.” (Hadis Riwayat: Muslim)

Kejadian ini persis dgn kejadian yg dikisahkan pd hadits yg sebelumnya. Akan tetapi, pengorbanan seorang ibu dalam kejadian di hadits ini lbh nampak & sifat itsar (memperioritaskan orang lain atas diri)nya lbh besar dimana ia tdk makan sedikit pun & mendahulukan kedua anaknya.

Mendidik anak perempuan dpt mengangkat derajat. Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra bahwa ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda:

“مَنْ عاَلَ جاَرِيَتَيْنِ حَتَّى تَبْلُغاَ جاَءَ يَوْمَ الْقِياَمَةِ أناَ وَهَوَ”

Barangsiapa mengurus & mendidik 2 anak perempuan hingga mereka dewasa maka ia datang di hari kiamat bersamaku.” Beliau merapatkan jari-jemarinya. (Hadis Riwayat: Muslim)

Dalam hadits ini terdapat bisyaroh (kabar kembira) yg besar bagi orang yg dikaruniai 2 anak perempuan kemudian ia merawat & mendidiknya dgn baik, dimana ia nanti di hari kiamat masuk dalam kelompok Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam & senantiasa menyertainya sebagaimana jari telunjuk & jari tengah akan selalu berdampingan & dekat ketika digenggamkan. Hal ini cukup menjadi keutamaan & kebanggaan karena orang yg berada di sisi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pd hari yg penuh dgn rasa bingung & goncang hati Insya Allah akan terjamin & aman dari kekacauan yg terjadi pd hari itu. Dalam riwayat lain dikatakan,

”مَنْ عاَلَ جاَرِيَتَيْنَ دَخَلْتُ أناَ وَهُوَ الْجَنَّةَ كَهاَتَيْنِ“

Barangsiapa yg mengurus 2 anak perempuan maka aku & dia akan masuk surga seperti ini.” Beliau berisyarat dgn 2 jarinya (telunjuk & jari tengah). (Hadis Riwayat: Tirmidzi)

Pengertian hadits ini adl bahwa orang seperti itu akan termasuk assabiqunal-awwalun (yaitu orang-orang yg lbh dahulu) dalam masuki surga.

Mengenai keutamaan merawat & mendidik satu anak perempuan saja, diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

”مَنْ كاَنَتْ لَهُ أُنْثَى فَلَمْ يَئِدْهاَ وَلَمْ يُهِنْهاَ وَلَمْ يُؤْثِرْ وَلَدَهُ عَلَيْهاَ أَدْخَلَهُ اللهُ الْجَنَّةَ“

Barangsiapa mempunyai satu anak perempuan kemudian ia tdk menguburkannya hidup-hidup, tdk menghinakannya & tdk mengutamakan anak laki-laki daripada anak perempuan maka Allah akan memasukannya ke dalam surga.” (Hadis Riwayat: Abu Dawud)

Dalam hadits yg mulia ini, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menerangkan beberapa syarat yg harus dipenuhi oleh orang yg ingin masuk surga, yaitu dgn berbuat ihsan terhadap anak perempuan dgn rincian sbg berikut:

  1. Merawatnya hidup & tdk menguburkannya hidup-hidup seperti yg dilakukan oleh orang-orang jahiliyah.
  2. Memuliakan, memelihara dgn baik & memperlakukannya dgn penuh kasih sayang, kebanggaan & penghormatan tanpa merendahkan ataupun menghinakan
  3. Tidak mengutamakan anak laki-laki ketimbang anak perempuan dalam memperlakukan mereka

Barangsiapa yg dpt merealisasikan 3 syarat di atas maka ia sangat patut utk mendapatkan pahala tersebut di atas yaitu masuk surga.

Mendidik anak perempuan & mentarbiyahnya akan menjadi tabir & penghalang dari api neraka. Diriwayatkan dari Uqbah bin Nafie ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“مَنْ كاَنَ لَهُ ثَلاَثُ بَناَتٍ فَصَبَرَ عَلَيْهِنَّ وَأَطْعَمَهُنَّ وَسَقاَهُنَّ وَكَساَهُنَّ مِنْ جِدَتِهِ كُنَّ لَهُ حِجاَباً مِنَ النّاَرِ يَوْمَ الْقِياَمَةِ”

Barangsiapa memiliki 3 anak perempuan kemudian ia sabar atas (merawat & mendidik) mereka serta ia memberi makan & minum mereka dari apa-apa yg ia dapatkan maka anak-anak perempuan tersebut akan menjadi penghalang baginya dari api neraka di hari kiamat.” (Hadis Riwayat: Ahmad)

“مَنْ عاَلَ ابْنَتَيْنِ أوْ ثَلاَثَ بَناَتٍ أوْ أُخْتَيَنِ أوْ ثَلاَثَ أخَواَتٍ حَتَّى يَمُتْنَ أوْ يَمُوْتُ عَنْهُنَّ كُنْتُ أناَ وَهُوَ كَهاَتَيْنِ”

Barangsiapa yg menanggung 2 atau 3 anak perempuan; 2 atau 3 saudara perempuan hingga mereka meninggal dunia atau ia lbh dahulu meninggal dunia maka aku & dia seperti 2 ini.” (Shahih al Jami’)

Beliau berisyart dgn 2 jarinya; telunjuk & jari tengah. Dalam riwayat lain dikatakan,

Barangsiapa yg mempunyai 3 anak perempuan atau 3 saudara perempuan kemudian ia bertakwa kpd Allah Subhanahu wa ta’ala & menanggung keperluan mereka maka ia kan bersamaku di surga.” Beliau berisyarat dgn jari jemarinya.

Ditulis oleh Muhammad bin Ali al Arfaj