Mozaik Islam

Menjaga Akidah Islam dan Menghargai Kebhinekaan demi Masyarakat yang Harmonis dan Sejahtera dalam Bingkai NKRI

Perempuan Antara Cahaya Islam dan Kegelapan Jahiliyah

Dahulu di zaman jahiliyah, masyarakat lbh mencintai anak laki-laki & mendahulukannya daripada anak perempuan. Bahkan di antara mereka ada yg membenci & menjauhi istrinya karena melahirkan anak perempuan, bukan anak laki-laki. Demikianlah, yg disukai oleh mereka adl kehamilan anak laki-laki karena mereka orang-orang yg senang perang. Oleh karena itu, kesenangan mereka terhadap anak laki-laki tersebut lahir dari tabiat kehidupan mereka.

Kemudian, datanglah Islam dgn sinarnya yg cemerlang bagai matahari yg menyinari seluruh peloksok negeri & semua penghuninya. (Setelah lama umat manusia membenci anak perempuan kaum jahiliyah) tiba-tiba Islam menyeru dgn lantang dgn keutamaan mendidik anak perempuan. Islam menawarkan byk kebaikan & pahala yg besar atas mendidik anak perempuan bagi orang melaksanakan tugas mulia ini.

Lebih dari itu, sebagian orang Arab dahulu karena kedunguan & kebodohan mereka terhadap sifat-sifat Tuhan, mereka menguburkan hidup-hidup anak perempuan ke dalam tanah. Sebaliknya dari itu, Islam telah menjadikan berbuat ihsan terhadap anak perempuan sbg qurbah (pendekatan diri kpd Allah) yg akan mengantarkan seorang muslim, baik laki-laki maupun perempuan, kpd kebahagiaan di akhirat & terbebas dari neraka. Oleh karena itu, tdk seyogyanya membeda-bedakan perlakuan antara anak laki-laki & anak perempuan karena kedua-duanya merupakan anugerah dari Allah Subhanahu wa ta’ala

Perinsip lbh mencintai anak laki-laki ketimbang anak perempuan ini merupakan kegelapan jahiliyah. Yang sangat disayangkan adl bahwa hal ini masih ada pengaruhnya hingga sekarang, dimana masalah ini di sebagian masyarakat, menguat, tapi di sebagian masyarakat lain melemah. Hal ini kembali kpd kuat atau lemahnya keimanan kpd Allah Subhanahu wa ta’ala.

Ditulis oleh Muhammad bin Ali al Arfaj