Mozaik Islam

Menjaga Akidah Islam dan Menghargai Kebhinekaan demi Masyarakat yang Harmonis dan Sejahtera dalam Bingkai NKRI

Hal-Hal Berkenaan Tentang Shalat

Sebelum seorang muslim memulai shalatnya ia harus bersuci terlebih dahulu

Hendaklah Ia membersihkan qubul & dubur jika sebelumnya ia kencing atau berak…lalu berwudhu.

Wudhu: ia meniatkan dalam hatinya utk bersuci tanpa melafadzkannya. Karena Allah Maha Mengetahui hamba-Nya & Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam tdk pernah melafadzkannya. Kemudian membaca ‘Bismillah’ lalu berkumur-kumur & menghirup air ke hidung & mengeluarkannya. Membasuh seluruh muka. Kemudian membasuh kedua tangan hingga siku dimulai dari tangan kanan. Kemudian mengusap seluruh kepalanya dgn tangannya berikut mengusap kedua telinganya. Kemudian membasuh kedua kakinya hingga mata kaki dimulai dari yg kanan.

Jika setelah berwudhu`, lalu keluar air kencing, berak, atau kentut atau hilang kesadarannya karena tidur atau pingsan maka ia wajib mengulangi lagi berwudhu jika hendak mendirikan shalat. Apabila seorang muslim dalam keadaan junub, keluar air mani karena syahwat sekalipun waktu tidur (laki atau perempuan) maka ia wajib mandi dgn cara membasuh seluruh badannya dari janabah. Sedangkan wanita jika telah suci dari haidh atau nifas maka ia harus bersuci dgn cara mandi membasuh seluruh badannya. Karena wanita haidh atau nifas tdk sah shalatnya & tdk wajib shalat hingga bersuci dahulu. Allah telah memberikan keringanan bagi keduanya dgn tdk perlu mengqadha’ (mengganti) shalat yg ditinggalkannya selama masa haidh & nifas. Adapun selain nifas & haidh maka wajib diqadha amalan-amalan yg ditinggalkannya seperti laki-laki.

Jika tdk ada air atau memakai air bisa membahayakan dirinya seperti orang sakit maka ia bersuci dgn tayammum. Cara bertayamum: niat bersuci dalam hati, membaca Bismillah kemudian menepukkan kedua tangannya ke tanah sekali lalu mengusapkannya ke muka kemudian mengusap bagian atas telapak tangan kanan dgn telapak tangan kiri & sebaliknya mengusap bagian atas/luar telapak tangan kiri dgn telapak tangan kanan. Dengan demikian ia telah bersuci. Tayammum ini berlaku pula bagi setiap wanita haidh atau nifas jika darahnya telah berhenti. Dan berlaku juga bagi orang yg junub serta yg ingin berwudhu ketika tdk mendapatkan air atau takut menggunakan air.

Tata Cara Shalat

  1. Shalat Fajar; yaitu 2 rakaat. Seorang Muslim baik laki atau perempuan menghadap ke kiblat, yaitu Ka’bah yg berada di dalam Masjid Al Haram di Mekkah. Ia meniatkan dalam hatinya hendak mengerjakan shalat Fajar (Shubuh) & tdk perlu melafadzkan niatnya. Kemudian bertakbir dgn mengucapkan “Allahu Akbar”. Kemudian membaca doa istiftah, diantaranya:( سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ وَتَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالَى جَدُّكَ وَلاَ إِلَهَ غَيْرُكَ )

    Subhanakallahumma wa bihamdika wa tabaaraka ismuka wa ta’ala jadduka wa laailaaha ghairuka

    (Maha suci Engkau Ya Allah dgn memuji-Mu, Maha Mulia nama-Mu, Maha Tinggi kemuliaan-Mu, tiada Ilah yg berhak disembah selain-Mu).

    Kemudian membaca:

    أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ

    Aku berlindung kpd Allah dari godaan syaitan yg terkutuk).

    Kemudian membaca surat Al Fatihah:

    “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kpd Engkaulah kami menyembah & hanya kpd Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami ke jalan yg lurus. (yaitu) jalan orang-orang yg telah Engkau anugrahkan nikmat kpd mereka; bukan (jalan) mereka yg Engkau murkai (Yahudi) & bukan (pula jalan) mereka yg sesat (Nasrani).”

    Lalu membaca Al quran wajib dgn bahasa Arab jika mampu, kemudian mengucapkan,” Allahu Akbar”, …lalu ruku` sehingga kepala rata dgn punggung & telapak tangannya menggengam lututnya, seraya membaca,”subhaana Rabbiyal `azhim…lalu berdiri seraya membaca,” Sami`aalllahu liman hamidah,” bila telah sempurna berdiri membaca,”Rabbana walakalhamd,” …kemudian mengucapkan,”Allahu Akbar,” …lalu sujud, dimana ujung jemari kaki, kedua lutut, kedua tangan, kenign & hidung menyentuh lantai, lalu membaca,” Subhana Rabbiyal a`laa”, …kemudian duduk seraya mengucapkan,”Allahu Akbar,” & bila telah duduk membaca,”Rabbighfirli,”…kemudian mengucapkan ,”Allahu Akbar,” & sujud utk kedua kalinya, lalu membaca,” Subhana Rabbiyal a`laa”, kemudian berdiri sambil mengucapkan,” Allahu Akbar,”…lalu membaca Al Fatihah hingga akhirnya seperti pd rakaat pertama, kemudian takbir & ruku`, kemudian i`tidal, kemudian sujud, kemudian duduk, kemudian sujud utk kedua kalinya, bacaannya sama dgn bacaan pd rakaat pertama, kemudian duduk & membaca,:

    (( التَّحِيَّاتُ لِلَّهِ، وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّبَاتُ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلىَ عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ ))

    Seluruh sanjungan milik Allah, shalawat, kebajikan, salam sejahtera, rahmat & berkah-Nya utk engkau wahai Nabi, keselamatan utk kami & utk hamba-hamba Allah yg shalih, aku bersaksi tiada tuhan yg berhak disembah selain Allah, & Muhammad hamba & rasul Allah, Ya, Allah! Limpahkanlah shalawat & salam kpd Muhammad & keluarganya, seperti Engkau melimpahkan shalawat & salam kpd Ibrahim & keluarganya, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Agung.”

    Kemudian menoleh ke kanan sambil membaca,” Assalamu `alaikum warahmatullah,” kemudian menoleh ke kiri sambil membaca,” Assalamu `alaikum warahmatullah, dgn demikian selesailah shalat shubuh.

  2. Adapun shalat Zhuhur, Ashar & Isya maka masing-masing terdiri dari 4 rakaat dimana 2 rakaat pertama ia kerjakan sebagaimana ia mengerjakan 2 rakaat subuh. Hanya saja apabila ia duduk setelah selasai 2 rakaat tersebut utk tasyahud & membaca sebagaimana apa yg ia baca pd duduknya sebelum salam, ia tdk salam akan tetapi ia berdiri & menyempurnakan 2 rakaat seperti 2 rakaat pertama. setelah itu duduk kedua kali utk tasyahud & membaca seperti yg dibacanya pd duduk yg pertama… lalu membaca shalawat atas Nabi , kemudian salam ke kanan lalu ke kiri sebagaimana ia salam pd shalat subuh.3- Adapun shalat Maghrib 3 rakaat. Dikerjakan 2 rakaat pertama sebagaimana yg lalu. Kemudian duduk & membaca apa yg dibacanya pd shalat-terdahulu. Hanya saja tdk salam akan tetapi berdiri & mnyempurnakan rakaat ketiga, seraya membaca & melakukan gerakan sebagaimana yg dibaca & dilakukan sebelumnya. Kemudian duduk setelah melakukan sujud kedua seraya membaca pd duduknya seperti apa yg dibacanya pd setiap shalat. Kemudian salam ke kanan… lalu ke kiri. Jika orang yg shalat mengulang-ulang bacaannya dalam ruku’ & sujudnya maka itu lbh utama.

Laki-laki wajib menunaikan shalat 5 waktu berjamaah di masjid, imam maju ke depan, sebaiknya imam seorang yg paling baik bacaan Qur’annya, paling mengerti tentang shalat & paling baik agamanya. Imam mengeraskan bacaannya pd saat berdirinya sebelumnya ruku` pd shalat subuh, 2 rakaat pertama dalam shalat Maghrib, & Isya sedang orang yg dibelakang mendengarkannya.

Kaum wanita menunaikan shalat 5 waktu di rumah dgn kain penutup yg menutupi seluruh tubuhnya termasuk tangan & telapak kaki. Karena seluruh jasad wanita aurat, kecuali muka & dia diperintahkan utk menutupinya dari laki-laki lain. Karena muka wanita merupakan fitnah, ia dpt dikenal yg dgn wajahnya sehingga ia dikhawatirkan diganggu. Jika seorang muslimah ingin shalat di masjid maka tdk ada halangan, dgn syarat ia keluar dalam keadaan tertutup rapat & tanpa berminyak wangi. Ia shalat di belakang kaum laki supaya tdk membuat fitnah mereka & tdk pula ia terfitnah oleh mereka.

Seorang muslim harus menunaikan shalat karena Allah dgn khusu’, merendah & menghadirkan hati. Thuma’ninah (tenang) ketika berdiri, ruku’, & sujud, tdk boleh bergegas, byk bergerak yg tdk penting, tdk menengadah ke langit serta tdk boleh melafazdkan selain Al Qur’an. Dzikir-dzikir shalat. Masing-masing ada pd tempatnya [1] karena Allah ta’ala memerintahkan shalat dalam rangka mengingat-Nya.

Pada hari Jum’at kaum muslimin menunaikan shalat Jum’at 2 rakaat. Imam mengeraskan bacaannya dalam 2 rakaat tersebut seperti shalat subuh. Sebelumnya imam menyampaikan 2 khutbah digunakan utk mengingatkan kaum muslimin & mengajarkan mereka urusan agama. Laki-laki wajib menghadiri shalat Jum’at bersama imam dimana ia merupakan pengganti shalat Zhuhur di hari Jum’at.

Abdurrahman bin Hammad Al Umar, Penerjemah : Muhammad Saifudin, DR.Muh.Mu’inudinillah Basri, MA