Mozaik Islam

Menjaga Akidah Islam dan Menghargai Kebhinekaan demi Masyarakat yang Harmonis dan Sejahtera dalam Bingkai NKRI

Iman Adalah Perkataan, Perbuatan dan Keyakinan yang Bisa Bertambah dengan Ketaatan dan Bisa Berkurang dengan Kemaksiatan (Prinsip kedua)

Iman itu perkataan, perbuatan, & keyakinan yg bisa bertambah dgn ketaatan & bisa berkurang dgn kemaksiatan, maka iman itu bukan hanya perkataan & perbuatan tanpa keyakinan sebab yg demikian itu merupakan keimanan kaum munafiq, & bukan pula iman itu hanya sekedar ma’rifah (pengetahuan) & meyakini tanpa ikrar & amal. Sebab yg demikian itu merupakan keimanan orang-orang kafir yg menolak kebenaran. Allah berfirman:

Dan mereka mengingkarinya karena kadzoliman & kesombongan (mereka), padahal hati-hati mereka meyakini kebenarannya.” (Al Qur’an Surat: Al An’am: 14).

Karena sebenarnya mereka bukan mendustakanmu, akan tetapi orang-orang yg dzalim itu menentang ayat-ayat Allah”. (Al Qur’an Surat: Al An’aam: 33).

Dan kaum ‘Aad & Tsamud, & sungguh telah nyata bagi kamu kehancuran tempat-tempat tinggal mereka. Dan syetan menjadikan mereka memandang baik perbuatan mereka sehingga menghalangi mereka dari jalan Allah padahal mereka adl orang-orang yg berpandangan tajam.” (Al Qur’an Surat: Al Ankabut: 38).

Bukan pula iman itu hanya satu keyakinan dalam hati atau perkataan & keyakinan tanpa amal perbuatan, karena yg demikian adl keimanan golongan Murjiah, Allah sering kali menyebut amal perbuatan termasuk iman sebagaimana tersebut dalam firman-Nya:

Sesungguhnya orang-orang yg beriman hanyalah meraka yg apabila ia disebut nama Allah bergeter hatinya, & apabila dibacakan ayat-ayat Allah bertambahlah imannya & kpd Allah-lah mereka bertawakkal, (yaitu) orang-orang yg mendirikan shalat & yg menafkahkan apa-apa yg telah dikaruniakan kpd mereka, merekalah orang-orang mukmin yg sebenarnya“. (Al Qur’an Surat: Al Anfaal: 2-4).

Dan Allah tdk akan menyia-nyiakan iman kalian”. (Al Qur’an Surat: Al Baqarah: 143).

Yaitu: shalatmu dgn menghadap ke baitul Maqdis, maka shalat di sini dinamakan iman.

Shaleh Al Fauzan, صالح بن فوزان الفوزان, Penerjemah: Rahmat al-‘Arifin Muhammad bin Ma’ruf