Mozaik Islam

Menjaga Akidah Islam dan Menghargai Kebhinekaan demi Masyarakat yang Harmonis dan Sejahtera dalam Bingkai NKRI

Hari-Hari Haram Berpuasa Sunnah

Assalaamu’alaikum,

Ustadz langsung saja ke pertanyaan, pd tanggal kapan sajakah kita dilarang utk berpuasa sunnah? Mohon disebutkan selengkapnya.

Terima kasih

Wassalamualaikum

Jawaban

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ada beberapa bentuk ibadah puasa pd waktu tertentu yg hukumnya haram dilakukan, atau setidaknya dimakruhkan hukumnya, baik karena waktunya atau karena kondisi pelakunya.

  1. Hari Raya Idul FithriTanggal 1 Syawwal telah ditetapkan sbg hari raya sakral umat Islam. Hari itu adl hari kemenangan yg harus dirayakan dgn bergembira. Karena itu syariat telah mengatur bahwa di hari itu tdk diperkenankan seseorang utk berpuasa sampai pd tingkat haram. Meski tdk ada yg bisa dimakan, paling tdk harus membatalkan puasanya atau tdk berniat utk puasa.

    نَهَى رَسُولُ اللهِ  عَنْ صِيَامِ يَوْمَيْنِ: يَوْمَ الفِطْرِ وَيَوْمَ الأَضْحَى – متفق عليه

    Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang berpuasa pd 2 hari: hari Fithr & hari Adha. (HR Muttafaq ‘alaihi)

  2. Hari Raya Idul AdhaHal yg sama juga pd tanggal 10 Zulhijjah sbg Hari Raya kedua bagi umat Islam. Hari itu diharamkan utk berpuasa & umat Islam disunnahkan utk menyembelih hewan Qurban & membagikannya kpd fakir msikin & kerabat serta keluarga. Agar semuanya bisa ikut merasakan kegembiraan dgn menyantap hewan qurban itu & merayakan hari besar.
  3. Hari TasyrikHari tasyrik adl tanggal 11, 12 & 13 bulan Zulhijjah. Pada 3 hari itu umat Islam masih dalam suasana perayaan hari Raya Idul Adha sehingga masih diharamkan utk berpuasa.

    Namun sebagian pendapat mengatakan bahwa hukumnya makruh, bukan haram. Apalagi mengingat masih ada kemungkinan orang yg tdk mampu membayar dam haji utk puasa 3 hari selama dalam ibadah haji.

    إِنَّهَا أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْب وَذِكْرِ اللهِ تَعَالى – رواه مسلم

    Sesunggunya hari itu (tsyarik) adl hari makan, minum & zikrullah (HR Muslim)

  4. Puasa sehari saja pd hari JumatPuasa ini haram hukumnya bila tanpa didahului dgn hari sebelum atau sesudahnya. Kecuali ada kaitannya dgn puasa sunnah lainnya seperti puasa sunah nabi Daud, yaitu sehari berpuasa & sehari tidak.

    Maka bila jatuh hari Jumat giliran utk puasa, boleh berpuasa. Sebagian ulama tdk sampai mengharamkannya secara mutlak, namun hanya sampai makruh saja.

  5. Puasa sunnah pd paruh kedua bulan Sya‘banPuasa ini mulai tanggal 15 Sya‘ban hingga akhir bulan Sya‘ban. Namun bila puasa bulan Sya‘ban sebulan penuh, justru merupakan sunnah.

    Sedangkan puasa wajib seperti qadha‘ puasa Ramadhan wajib dilakukan bila memang hanya tersisa hari-hari itu saja. Sebagian ulama tdk mengharamkan melainkan hanya memakruhkan saja.

  6. Puasa pd hari SyakHari syah adl tanggal 30 Sya‘ban bila orang-orang ragu tentang awal bulan Ramadhan karena hilal (bulan) tdk terlihat. Saat itu tdk ada kejelasan apakah sudah masuk bulan Ramadhan atau belum. Ketidak-jelasan ini disebut syak. Dan secara syar‘i umat Islam dilarang berpuasa pd hari itu. Namun ada juga yg berpendapat tdk mengharamkan tapi hanya memakruhkannya saja.
  7. Puasa SelamanyaDiharamkan bagi seseorang utk berpuasa terus setiap hari. Meski dia sanggup utk mengerjakannya karena memang tubuhnya kuat. Tetapi secara syar‘i puasa seperti itu dilarang oleh Islam. Bagi mereka yg ingin byk puasa, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyarankan utk berpuasa seperti puasa Nabi Daud as yaitu sehari puasa & sehari berbuka.
  8. Wanita haidh atau nifasWanita yg sedang mengalami haidh atau nifas diharamkan mengerjakan puasa. Karena kondisi tubuhnya sedang dalam keadaan tdk suci dari hadats besar.

    Apabila tetap melakukan puasa, maka berdosa hukumnya. Bukan berarti mereka boleh bebas makan & minum sepuasnya. Tetapi harus menjaga kehormatan bulan Ramadhan & kewajiban menggantinya di hari lain.

  9. Puasa sunnah bagi wanita tanpa izin suaminyaSeorang isteri bila akan mengerjakan puasa sunnah, maka harus meminta izin terlebih dahulu kpd suaminya. Bila mendapatkan izin, maka boleh lah dia berpuasa. Sedangkan bila tdk diizinkan tetapi tetap puasa, maka puasanya haram secara syar‘i.

    Dalam kondisi itu suami berhak utk memaksanya berbuka puasa. Kecuali bila telah mengetahui bahwa suaminya dalam kondisi tdk membutuhkannya. Misalnya ketika suami bepergian atau dalam keadaan ihram haji atau umrah atau sedang beri‘tikaf.

    Karena hak suami itu wajib ditunaikan & merupakan fardhu bagi isteri, sedangkan puasa itu hukumnya sunnah. Kewajiban tdk boleh ditinggalkan utk mengejar yg sunnah.

Wallahu a’lam bishshawab, Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Penulis: Ahmad Sarwat, Lc