Mozaik Islam

Menjaga Akidah Islam dan Menghargai Kebhinekaan demi Masyarakat yang Harmonis dan Sejahtera dalam Bingkai NKRI

Etika Berdoa

  1. Menghindari do`a buruk terhadap diri sendiri, anak & harta. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: “Jangan sekali-kali kamu mendo`akan buruk terhadap diri kamu & juga terhadap anak-anak kamu & pula terhadap harta kamu, karena khawatir do`a kamu bertepatan dgn waktu dimana Allah mengabulkan do`amu”. (Hadis Riwayat: Muslim).
  2. Merendahkan suara di saat berdo`a. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: “Wahai sekalian manusia, kasihanilah diri kamu, karena sesungguhnya kamu tdk berdo`a kpd yg tuli & tdk pula ghaib, sesungguhnya kamu berdo`a (memohon) kpd Yang Maha Mendengar lagi Maha Dekat & Dia selalu menyertai kamu”. (Hadis Riwayat: Al-Bukhari).
  3. Berkonsentrasi di saat berdo`a. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: “Berdo`alah kamu kpd Allah sedangkan kamu dalam keadaan yakin dikabulkan, & ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah tdk mengabulkan do`a dari hati yg lalai”. (Hadis Riwayat: At-Turmudzi & dihasankan oleh Al-Albani).
  4. Benar-benar (meminta sangat) di dalam berdo`a & berbulat tekad di dalam memohon. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: “Apabila kamu berdo`a kpd Allah, maka bersungguh-sungguhlah di dalam berdo`a, & jangan ada seorang kamu yg mengatakan :Jika Engkau menghendaki, maka berilah aku”, karena sesungguhnya Allah itu tdk ada yg dpt memaksanya”. Dan di dalam satu riwayat disebutkan: “Akan tetapi hendaknya ia bersungguh- sungguh dalam memohon & membesarkan harapan, karena sesungguhnya Allah tdk merasa berat karena sesuatu yg Dia berikan”. (Muttafaq’alaih).
  5. Tidak memaksa bersajak di dalam berdo`a. Ibnu Abbas pernah berkata kpd `Ikrimah: “Lihatlah sajak dari do`amu, lalu hindarilah ia, karena sesungguhnya aku memperhatikan Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam & para shahabatnya tdk melakukan hal tersebut”.(Hadis Riwayat: Al-Bukhari)
  6. Terlebih dahulu sebelum berdo`a hendaknya memuji kpd Allah kemudian bershalawat kpd Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam pernah mendengar seorang lelaki sedang berdo`a di dalam shalatnya, namun ia tdk memuji kpd Allah & tdk bershalawat kpd Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadanya: “Kamu telah tergesa-gesa wahai orang yg sedang shalat. Apabila anda selesai shalat, lalu kamu duduk, maka memujilah kpd Allah dgn pujian yg layak bagi-Nya, & bershalawatlah kepadaku, kemudian berdo`alah”. (Hadis Riwayat: At-Turmudzi, & dishahihkan oleh Al-Albani).
  7. Mengakui dosa-dosa, mengakui kekurangan (keteledoran diri) & merendahkan diri, khusyu’, penuh harapan & rasa takut kpd Allah di saat anda berdo`a. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yg artinya: “Sesungguhnya mereka adl orang-orang yg selalu bersegera di dalam (mengerjakan) perbuatan- perbuatan yg baik & mereka berdo`a kpd Kami dgn harap & cemas. Dan mereka adl orang-orang yg khusyu` kpd Kami”. (Al- Anbiya’: 90).
  8. Berwudhu’ sebelum berdo`a, menghadap Kiblat & mengangkat kedua tangan di saat berdo`a. Di dalam hadits Abu Musa Al-Asy`ari Radhiallaahu anhu disebutkan bahwa setelah Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam selesai melakukan perang Hunain :” Beliau minta air lalu berwudhu, kemudian mengangkat kedua tangannya; & aku melihat putih kulit ketiak beliau“. (Muttafaq’alaih).

Div. Ilmiyah Dar Al Wathan, Terjemah : Tim Dar Al Wathan