Mozaik Islam

Menjaga Akidah Islam dan Menghargai Kebhinekaan demi Masyarakat yang Harmonis dan Sejahtera dalam Bingkai NKRI

Tafsir Surat Al Falaq

Segala puji hanya bagi Allah subhanahu wata’ala, shalawat & salam semoga tetap tercurahkan kpd baginda Rasulullah salallahu’alaihi wa salam, & aku bersaksi bahwa tiada tuhan yg berhak disembah dgn sebenarnya selain Allah yg Maha Esa & tiada sekutu bagi -Nya & aku bersaksi bahwa Muhammad adl hamba & utusan -Nya.. Amma Ba’du:

Di antara surat Al-Qur’an yg sering terdengar pd telinga kita & butuh utk direnungi & dipikirkan adl surat Al-Falaq:

قال تعالى: قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ . مِن شَرِّ مَا خَلَقَ . وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ . وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ . وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ 

Katakanlah: “Aku berlindung kpd Tuhan Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, & dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, & dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yg menghembus pd buhul-buhul, & dari kejahatan orang yg dengki apabila ia dengki“. (Al Qur’an Surat: Al-Falaq: 1-5)

Diriwyatkan oleh Al-Bukhari & Muslim di dalam kitab shahihnya dari Aisyah radhiallahu anha bahwa sesungguhnya apabila Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam terkena sesuatu penyakit maka beliau membaca Al-Mu’awwidzat utk dirinya, lalu meniup padanya. Dan pd saat beliau sakit keras maka akulah yg membacakan Mu’awwidzat lalu mengusapaknnya pd tangannya guna mengharap keberkahannya”.

Diriwayatkan oleh Al-Bukhari di dalam kitab shahihnya dari Aisyah radhiallahu anha bahwa apabila Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam hendak berbaring pd ranjangnya pd setiap malamnya maka beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu meniupnya & membaca:

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ & قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ & قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ

Lalu beliau mengusap dengannya bagian tubuh yg mampu diusapnya dimulai dari bagian kepala & wajah, lalu bagian terdepan dari badan, hal itu beliau lakukan selama 3 kali”.

Diriwyatkan oleh Muslim di dalam kitab shahihnya dari Uqbah bin Amir berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Tidakkah engkau mengetahui beberapa ayat yg diturunkan kepadaku pd malam hari yg tdk ada ayat yg diturunkan sepertinya?.

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ & قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ3

Artinya: aku kembali, berlindung & berpegang kpd Tuhan yg menguasai waktu subuh, & maknanya bisa mencakupi yg lbh luas dari makna waktu subuh. Sebab kata “الْفَلَقِ” bermakna segala sesuatu yg dibelah oleh Allah baik waktu pagi dgn menyinsingkannya atau membelah butiran & biji-bijian dgn menumbuhkannya, sebgaiamana firman Allah Subahanahu Wa Ta’ala:

قال تعالى:  إِنَّ اللّهَ فَالِقُ الْحَبِّ وَالنَّوَى 

Sesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan & biji

buah-buahan. (Al Qur’an Surat: Al-An’am: 95)

قال تعالى: فَالِقُ الإِصْبَاحِ 

“Dia menyingsingkan pagi”. Al Qur’an Surat: Al-An’am: 96.

قال تعالى:  مِن شَرِّ مَا خَلَق َ

Artinya dari kejahatan semua makhluk bahkan kejahatan diri, sebab hawa nafsu memerintahkan kpd yg buruk. Dan disebutkan di dalam sebuah hadits: Dan kami berlindung kpd Allah dari kejahatan jiwa kami. Dan kalimat “dari kejahatan makhluk -Nya”, mencakup kejahatan syetan, manusia & jin serta bintang-binatang & lain-lain.

قال تعالى:  وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ 

“Al-Gasiq” makananya adl malam, dikatakan pula makananya adl bulan, & yg benar adl makananya secara umum yg mencakup apa yg telah disebutkan di atas. Adapun kata tersebut dimkanai dgn kata malam, didasarkan pd firman Allah Subhanahu wa ta’ala:

قال تعالى:  أَقِمِ الصَّلاَةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَى غَسَقِ اللَّيْلِ 

Dirikanlah salat dari sesudah mata hari tergelincir sampai gelap malam. (Al Qur’an Surat: Al-Isro’: 78)

Dan pd waktu malam byk hewan & bintang buas yg keluar, oleh karena itulah dianjurkan berlindung dari kejahatan yg terjadi pd waktu malam. Adapun memaknai kata “Al-Gasiq” dgn kata bulan, didasarkan pd hadits riwayat Al-Turmudzi di dalam kitab sunannya dari Aisyah bahwa Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam melihat kearah bulan & bersabda: Berlindunglah kpd Allah dari kejahatan bulan ini, sebab inilah yg sebut dgn gasiq. Sebab kekuasaannya terjadi pd waktu malam. Dan apabila malam telah masuk maka hari menjadi gelap gulita. Dan begitu juga dgn bulan saat memncarkan cahayanya maka terjadi saat kegelapan tiba & hal itu tdk akan terjadi kecuali pd waktu malam.

قال تعالى:  وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ 

Karena itulah adl para tukang sihir yg mengikat tali & yg lainnya. Mereka meniup pd buhul-buhul tersebut sambil membaca jampi-jampi yg menyebut nama-nama syetan pd setiap buhul, kemudian kembali meniupnya lalu mengikatnya lalu kembali meniup mantra padanya, & dgn jiwanya yg busuk tersebut berniat utk menyihir seseorang sehingga berdampak negative bagi orang yg terkena sihir. Dan Allah Subhanahu Wa Ta’ala menyebutkan dgn lafaz “Al-Naffatsat” bentuk jamak utk wanita tdk menggunakan bentuk jamak laki-laki yaitu kata Al-Naffatsin sebab biasanya yg byk menggunakan sihir jenis ini adl para wanita, oleh karena itulah Allah Subahanahu Wa Ta’ala berfirman:  النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ  . Karena bisa juga berarti jiwa-jiwa yg menghembus, & penafsiran dgn makna ini mencakup pria & wanita. Diriwyatkan oleh Al-Bukhari & Muslim di dalam kitab shahihnya dari Aisyah radhiallahu anha berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah disihir oleh seorang Yahudi dari Bani Zuraiq bernama Lubaib bin Al-A’sham. Aisyah berkata bahkan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam merasa berbuat sesuatu padahal beliau tdk melakukannya, sehingga pd sesuatu saat beliau berdo’a & terus berdo’a beliau bersabda: Wahai Aisyah apakah engkau mengetahui bahwa Allah telah memberikan jawaban terhadap perkara yg aku minta jawabannya?. Aku telah didatangi oleh 2 orang lelaki salah seorang dari mereka duduk di sisi sisi kepalaku & yg lain di sisi kakiku. Lelaki yg berada di sisi kepalaku berkata kpd lelaki yg berada di sisi kakiku atau lelaki yg berada di sisi kakiku berkata kpd lelaki yg berada di sisi kepalaku: Penyakit apa yg dirasakan oleh lelaki ini?. Lelaki yg lain menjawab: Dia sedang terkena sihir. Jawabnya. Lelaki itu bertnya kembali: Siapakah yg menyihirnya?. Yang lain menjawab: Lubaid bin Al-A’sham. Lelaki itu kembali bertanya: Pada apakah dia terkena sihir? Iya dgn menggunakan sebuah sisir & rambut. Dan dia berkata: & menggunakan kuncup bunga kurma jantan. Dia bertanya kembali: Di manakah dia?. Lelaki yg lain berkata: “Pada sumur Arwan”. Aisyah berkata: Maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersama para shahabat beliau kemudian bersabda: Wahai, demi Allah airnya seakan air dari campuran pacar (warna merah), & kurma yg tumbuh padanya seakan kepala syetan”. Aku berkata: Wahai Rasulullah apakah engkau tdk membakarnya?. Beliau bersabda: Tidak, sebab Allah telah menyembuhkan diriku & aku benci mengungkit keburukan di tengah masayarakat. Maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan utk mengambil sihir tersebut lalu ditimbunnya”.4

Firman Allah Subahanahu Wa Ta’ala:

 وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ 

Al-Hasid (orang yg dengki) adl orang yg tdk suka nikmat Allah berada pd orang lain, engkau akan mendapatkan orang yg terjangkiti penyakit ini, dgn tanda-tanda dia akan merasa tdk senang jika dia melihat nikmat Allah Subahanahu Wa Ta’ala berada pd seseorang baik berupa harta, jabatan, ilmu & yg lainnya & dgn hal itu dia akan menjadi orang yg dengki. Hasad ada 2 macam: Jenis hasad di mana seseorang benci melihat nikmat Allah Subahanahu Wa Ta’ala berada pd seseorang namun dia tdk bertindak yg membahayakan orang yg didengkinya.

edengkiannya menjadikannya bimbang & bingung karena nikmat yg diberikan oleh Allah Subahanahu Wa Ta’ala kpd orang lain.Dan bencana yg paling besar adl dampak negatif orang yg dengki pd saat dia dengki. Oleh karena Allah Subahanahu Wa Ta’ala berfirman: حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ.

Di antara dampak negatif orang yg dengki saat dia dengki adl penyakit ain yg bisa mengenai orang yg ia iri padanya. Sebab hal itu biasanya tdk muncul kecuali dari orang yg memiliki tabiat yg buruk & berjiwa busuk. Dan penyakit ain ini, seperti yg disebutkan di dalam hadits yg shahih di dalam riwayat Muslim dari Ibnu Abbas bahwa Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Ain itu benar adanya, seandainya ada sesuatu yg mendahului qodar maka sungguh penyakit ainlah yg pasti mendahuluinya”.

Diriwyatkan oleh Ibnu Adi di dalam kitab Al-Kamil dari Jabir bahwa Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya penyakit ain ini sungguh menjadi penyebab seseorang masuk ke dalam kubur & menyebabkan onta di masak pd panci”.

Al-Manawi berkata: maksudnya adl bisa menyebabkan dirinya terbunuh sehingga menjadikan dirinya masuk ke dalam kubur & menyebabkan onta dimasukkan ke dalam panci, maksudnya adl jika onta tersebut terkena oleh penyakit ain, atau dgn sebab penyakit ain tersebut onta itu hampir mati yg akhirnya mendorong pemiliknya utk menyembelihnya & memasaknya pd panci. Hal ini berarti ain adl penyakit yg menyebabkan kematian. Maka seharusnya bagi orang yg menjadi sumber penyakit ain utk segera menanggulangi ain tersebut dgn mengucapkan kata-kata yg menjunjung kemahatinggian Allah & kata-kata ini menjadi ruqyah bagi penyakit ain tersebut”.

Diriwyatkan oleh Muslim di dalam kitab shahihnya dari Abi Sa’’id Al-Khudri bahwa Jibril mendatangi Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam & berkata: Wahai Muhammad sepertinya engkau merasakan sesuatu penyakit?. Maka beliau bersabda: Benar maka Jibril meruqyah beliau dgn membaca:

(( بسم الله أرقيك من كل شيئ يؤذيك ومن شر كل نفس أو عين حاسد الله يشفيك، بسم الله أرقيك ))

Dengan Nama Allah aku meruqyahmu dari segala sesuatu yg menyakitimu & dari keburukan setiap jiwa & ain yg dengki. Allah yg memberikan kesembuhan bagimu dgn nama Allah aku meruqyahmu”.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman malam apabila telah gelap gulita, wanita-wanita yg menghembus pd buhul-buhuld & orang yg dengki apabila dia dengki, sebab bencana yg ditimbulkan oleh 3 hal ini bersifat samar. Maka hendaklah bagi orang yg beriman utk menggantungkan hatinya hanya kpd Allah subhanahu wata’alla, menyerahkan segala urusannya kpd Allah subhanahu wata’alla & bertawakkal kpd -Nya, serta mempergunakan wirid-wirid yg syar’I utk menjaga dirinya dari kejahatan para tukang sihir, orang–orang yg dengki & selain mereka.

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, semoga shalawat & salam tetap tercurahkan kpd Nabi kita Muhammad & kpd keluarga, shahabat serta seluruh pengikut beliau.

Dr. Amin bin Abdullah asy-Syaqawi, Terjemah : Muzaffar Sahidu