Mozaik Islam

Menjaga Akidah Islam dan Menghargai Kebhinekaan demi Masyarakat yang Harmonis dan Sejahtera dalam Bingkai NKRI

Ziarah Kubur Sebelum Puasa Ramadhan, Apakah Ada Hadist yang Mendukungnya?

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ustadz, diantara kebiasaan kita menjelang bulan Ramadhan adl berziarah kubur, sehingga beberapa pekuburan umum di Jakarta ini cenderung ramai & jalannya macet.

Pertanyaan saya adl ada hadits-hadits pendukung tentang hal ini, juga pendapat masing-masing Imam Mazhab.

Billahi sabililhaq

Jawaban

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Sayang sekali ternyata kami tdk menemukan dalil yg menganjurkan waktu yg paling baik utk berziarah kubur. Apalagi jika dikaitkan dgn kedatangan bulan Ramadhan. Yang ada hanyalah anjuran utk berziarah kubur, karena mengingatkan kita kpd kematian. Tapi waktunya tdk pernah ditentukan. Jadi boleh kapan saja, tdk harus menjelang masuknya bulan Ramadhan.

Adapun kebiasaan yg sering kita saksikan di tengah masyarakat utk berziarah kubur menjelang datangnya Ramadhan, kami yakin bahwa mereka melakukannya tanpa punya dalil yg eksplisit dari nabi SAW.
Dalil yg mereka gunakan hanyalah dalil umum tentang anjuran berziarah kubur. Sedangkan dalil yg mengkhususkan ziarah kubur menjelang Ramadhan, paling tinggi hanya sekedar ijtihad. Itu pun masih sangat mungkin disanggah.

Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam tdk pernah menganjurkan secara tegas bahwa bila Ramadhan menjelang, silahkan kalian berziarah ke kuburan-kuburan. Atau kalau ke kuburan jangan lupa pakai pakaian hitam-hitam, & juga jangan lupa bawa kembang buat ditaburkan. Sama sekali tdk ada nash-nya, baik di Al-Quran maupun di sunnah nabi-Nya.

Dan memang semua fenomena itu terjadi begitu saja, tanpa ada ulama yg memberian arahan & penjelasan. Padahal masyarakat kita ini terkenal sangat agamis & punya semangat besar utk menjalankan agama. Sayangnya, mereka tdk punya akses utk bertanya kpd para ulama syariah yg ahli di bidangnya.Yang tersedia hanya para penceramah, da’i, atau ahli pidato yg digelembungkan namanya lewat media massa & menjadi sangat tenar bahkan masuk ke wilayah selebriti, tetapi sayangnya mereka kurang punya perhatian dalam masalah hukum Islam, apalagi sampai kpd kritik sanad hadits-hadits nabawi.

Ini perlu dipikirkan agar jangan sampai kejahilan di tengah umat ini terus-menerus terjadi, bahkan menjadi tradisi. Sudah waktunya bila umat ini punya akses kuat kpd para ulama ahli syariat, utk meluruskan kembali kehidupan mereka sesuai dgn syariat Islam yg lurus. Jauh dari pola ikut-ikutan tanpa manhaj yg benar.

Namun sekedar mencaci & mengumpat atau menuduh bahwa mereka itu ahli bid’ah, jahiliyah, atau tdk sejalan dgn manhaj ahli sunnah, tentu tdk akan menyelesaikan masalah. Bahkan dalam byk kasus, malah akan menimbulkan masalah.

Kita berharap proses pencerahan umat utk mengenal syariah ini tdk terkotori dgn adab yg buruk, atau dgn sikap arogan, yg hanya akan membuat objek dakwah kita semakin menjauh. Yang dibutuhkan adl pemberian pemahaman secara simpatik, cerdas, & tetap menghargai serta tdk mempermalukan.

Wallahu a’lam bishshawab, wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Penulis: Ahmad Sarwat, Lc